3 Contoh Surat Peringatan Untuk Karyawan. Free Download dok

Surat Peringatan Untuk Karyawan

Suratpedia.id - Contoh Surat Peringatan Untuk Karyawan. Pernahkah Anda menerima surat peringatan karyawan di kantor? Perusahaan seringkali mengeluarkan surat peringatan atau SP kepada karyawan yang diyakini melakukan pelanggaran. Hal ini dilakukan sebagai peringatan agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Memantau disiplin karyawan di tempat kerja merupakan bagian penting dari tugas departemen SDM atau departemen SDM perusahaan. HR harus segera mengambil tindakan jika menemui karyawan yang melanggar aturan kantor. Selain peringatan lisan, surat peringatan dapat dikeluarkan untuk memungkinkan karyawan menilai diri sendiri dan meningkatkan sikap.

Bagi mereka yang bekerja di bidang sumber daya manusia, perlu menyiapkan contoh surat peringatan sebagai pedoman penulisan peringatan tertulis karyawan. Berikut bagaimana cara Anda membuat surat peringatan yang baik dan benar.

Apa itu surat peringatan pekerjaan?

Untuk menjaga profesionalisme perusahaan dan beroperasi sesuai dengan sistem, telah disusun regulasi untuk mendukung standarisasi kerja karyawan. Selama proses ini, bagaimanapun, tidak semua aturan yang ditetapkan diikuti oleh karyawan. Beberapa perusahaan melupakan aturan dan melanggarnya.

Jadi SP (Surat Peringatan) adalah surat kepada pegawai yang melanggar peraturan perusahaan atau melakukan kesalahan.

Secara umum, surat peringatan (SP) adalah bentuk instruksi yang dapat diberikan perusahaan kepada karyawan sebelum memecat karyawan yang melanggar.

Surat peringatan dikeluarkan untuk menghindari karyawan dipecat atau diberhentikan, karena dengan surat peringatan, karyawan dapat diperingatkan dan diarahkan.

Surat Peringatan Kerja yang Benar

Tak kalah pentingnya, penyusunan dan penulisan surat peringatan merupakan hal penting yang harus diperhatikan.

SP tidak bisa ditulis sesuka hati, tetapi setiap perusahaan memiliki peraturan. Sistematika penulisan surat peringatan harus tepat dan lengkap.

Surat teguran tersebut singkat dan langsung membahas substansi teguran yang diberikan berdasarkan pelanggaran yang dilakukan karyawan.

Format surat peringatan karyawan pada umumnya memiliki struktur yang kurang lebih sama dengan surat resmi lainnya. Berikut ini adalah struktur surat peringatan yang ditulis dengan baik dan benar:

Kepala surat

  • Pada bagian kepala surat berlogo instansi terkait, gunakan huruf kapital dan tulis di tengah. Juga, tuliskan alamat lengkap dan detail kontak perusahaan.
  • Kata "Surat Peringatan" harus ditulis dengan huruf kapital, dicetak tebal dan di tengah.
  • Penulisan nomor surat disesuaikan dengan nomor surat yang diterbitkan.

Isi surat

Di badan surat, tuliskan maksud dan tujuan surat peringatan tersebut. Selain itu dijelaskan nama calon pegawai dan pelanggaran atau kesalahan apa saja yang dilakukan.

Setelah itu, hukuman yang diberikan dan lamanya hukuman yang diterapkan kepada karyawan dirinci.

Penutup

  • Surat pengantar mencakup kata penutup dan mengingatkan karyawan akan kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan.
  • Tempat dan tanggal penulisan surat.
  • Nama dan gelar penulis surat yang akan ditandatangani.

Contoh Surat Peringatan Kerja

Bahkan jika seorang karyawan melakukan pelanggaran, perusahaan tidak dapat langsung memutuskan hubungan kerja. Ini adalah alasan untuk surat peringatan.

Surat teguran yang dikeluarkan oleh perusahaan juga tergantung dari jenis pelanggaran yang dilakukan. Jika ada pegawai yang melakukan kesalahan yang masih level rendah, akan diberikan SP 1, dan seterusnya.

Semakin tinggi tingkat kesalahan, semakin besar SP yang diberikan, dan bahkan dapat mengakibatkan PHK.

Penerbitan surat peringatan juga tidak boleh sembarangan dan harus disesuaikan dengan jenis SP yang diberikan perusahaan kepada karyawannya

Contoh Surat Peringatan Untuk Karyawan SP1


Contoh Surat Peringatan Untuk Karyawan SP2


Contoh Surat Peringatan Untuk Karyawan SP3

Kesimpulan

Surat Peringatan Kerja (SP) adalah surat yang ditulis kepada pegawai yang melanggar aturan mutlak perusahaan atau melakukan kesalahan.

Berat ringannya pelanggaran akan mempengaruhi jenis surat peringatan yang dikeluarkan. Perusahaan dapat mengeluarkan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.

Jika karyawan telah menerima surat peringatan ketiga dan pelanggaran yang sama berlanjut, perusahaan akan menindaklanjuti dengan pemecatan atau pemutusan hubungan kerja.