Surat Kuasa Pengambilan Gaji Yang Baik Dan Benar


 

Suratpedia.id - Ada banyak kegunaan surat kuasa, salah satunya adalah untuk menerima gaji atas nama seseorang. Jika Anda seorang karyawan atau pensiunan dari suatu organisasi, dan jika Anda tidak dapat hadir setiap saat, pasti berguna untuk mengetahui contoh surat kuasa untuk mengumpulkan upah.

Surat kuasa itu sendiri adalah surat resmi, biasanya ditandatangani di bawah materai, dan berisi informasi yang berkaitan dengan pengalihan kekuasaan dari satu pihak ke pihak lain. Dengan adanya surat kuasa, maka instansi atau instansi tersebut akan bersedia memberikan gaji kepada orang yang ditunjuk.

Peran Surat Kuasa Pengambilan Gaji 

Surat kuasa pengumpulan upah adalah surat kuasa pribadi yang paling sering digunakan. Melalui surat kuasa untuk memungut upah, pegawai non-gaji dapat memungut upah dalam jumlah tertentu dari lembaga atau bank dalam batas waktu yang ditentukan.

Hingga saat ini masih ada beberapa perusahaan atau lembaga yang menerapkan sistem pengupahan manual, baik melalui bank maupun langsung ke perusahaan. Lembaga perbankan sendiri hanya akan menyediakan layanan tarik tunai bagi pemegang rekening.

Oleh karena itu, jika tidak ada otorisasi untuk memungut upah, orang lain yang bukan pemilik rekening tidak mungkin menarik uang melalui rekening bank. Oleh karena itu, diperlukan surat kuasa untuk memungut upah.

Seperti pembuatan surat kuasa umum, surat kuasa untuk memungut upah juga terdiri dari beberapa struktur penting yang membentuk surat kuasa.

Struktur penting berikut harus disertakan dalam setiap surat kuasa untuk pengumpulan gaji agar dianggap sah dan dapat dilaksanakan secara hukum.

  1. Nama otorisasi. Jika digunakan sebagai surat kuasa non-pribadi, seperti surat kuasa dari suatu organisasi, sertakan nomor surat kuasa.
  2. Memberikan surat kuasa atau identitas orang yang biasa disebut sebagai pihak pertama. Informasi identitas yang harus ditulis antara lain nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat rumah, pekerjaan, umur, dll.
  3. Identitas orang yang menerima surat kuasa atau yang biasa disebut dengan pihak kedua. Sama seperti menulis identitas kepada pihak pertama, Anda harus menuliskan identitas Anda, termasuk nama lengkap Anda, Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat rumah, pekerjaan, umur, dll.
  4. Informasi utama terkait dengan jenis otorisasi pihak pertama kepada pihak kedua. Surat kuasa pemungutan dan pembayaran upah harus mencantumkan masa gaji dan agen penagihan, baik perusahaan maupun lembaga perbankan.
  5. Tempat dan tanggal surat kuasa
  6. Segel untuk meningkatkan kekuatan hukum. Dengan tidak adanya materai, beberapa lembaga seperti lembaga perbankan tidak bersedia untuk memproses permintaan penarikan upah.
  7. Tanda tangan penulis dan otorisasi di atas stempel
  8. Nama lengkap surat kuasa dan penerima surat kuasa

Karena surat kuasa untuk menagih upah ini sensitif dan melibatkan sejumlah uang tertentu, harap pastikan untuk mengirim hanya orang yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat dipercaya.

Secara umum, orang akan memilih untuk memberikan anggota keluarganya, seperti istri, anak kandung, saudara kandung, dll.

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Gaji Yang Baik Dan Benar

                                            

                                                    SURAT KUASA PENGAMBILAN GAJI 


Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama                : Fulan bin fulan

NIK                   : 0123456778

Alamat              : Jalan xxxx No. xxx, Kec. xxx, Kota xxxx

Pekerjaan          : (Posisi pekerjaan saat ini)

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.pemberi kuasa,

Nama                : Fulan bin fulan

NIK                   : 123456789

Alamat              : Jalan xxxx No. xx, Kec. xxx, Kota xxxx

Pekerjaan          : XXXXX

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. penerima kuasa

Melalui surat ini, PIHAK PERTAMA memberikan kuasa penuh terhadap PIHAK KEDUA untuk melakukan pengambilan gaji PIHAK PERTAMA pada periode bulan xxx 20xx di PT xxxxx.

Surat ini dibuat dikarena PIHAK PERTAMA sedang berhalangan hadir pengambil gaji dikarenakan sedang dalam keadaan kondisi kesehatan yang kurang baik.

Maka dari ini saya selaku PIHAK PERTAMA sepenuhnya bertanggung jawab dengan segala risiko yang ditimbulkan akibat adanya surat kekuasaan terhadap PIHAK KEDUA.

Oleh karena itu, surat kuasa ini dibuat secara sadar oleh pihak pertama tanpa ada paksaan. Semoga surat ini dapat digunakan dengan benar.

Kota, 5 April 20xx

PIHAK PERTAMA                                                                  PIHAK KEDUA

(tanda tangan)                                                                           (tanda tangan)

Fulan bin fulan                                                                          Fulan bin fulan


Download Template Surat Kuasa Pengambilan Gaji (Doc) disini.