Pada materi sebelumnya, kita sudah membahas tata cara email marketing yang baik dan benar agar langganan tak kabur – dan malah menjadi langganan setia.
Khusus buat kamu yang belum tahu, wajib baca dulu di artikel tips membangun email marketing ya!
Ini karena materi ini merupakan lanjutan dari artikel kemarin tersebut.
Nah selanjutnya, kita bahas tips memasarkan barang melalui email marketing dan sales letter agar kerja kita tetap terjadwal dengan baik ya!
Langkahnya adalah sebagai berikut.
Buat Kalender Konten
Kalender konten ini digunakan untuk menjadwalkan konten mana yang akan kamu kirimkan kepada pembaca.
Jangan salah, terkadang ada dari diri kita yang “lupa” akan ide-ide yang pernah muncul di kepala.
Nah, disinilah kalender konten berperan.
Faktanya, materi email marketing ini pun kami buat berdasarkan kalender konten loh! Yang mana dibuat secara sederhana via Google Sheet.
Kalender konten ini sangatlah dibutuhkan, terutama jika kamu hendak membuat artikel serial seperti halnya materi email marketing kami yang satu ini.
Fokus Pada Kepuasan Pembaca
Konten ini pun haruslah berfokus pada kepuasan pembaca kita – dan jangan pernah berorientasi pada penjualan produk.
Ini semata-mata agar kita memberikan empati dan kepercayaan kepada mereka.
Setelah mereka percaya terhadap apa yang kita bagikan, biasanya mereka tidak akan pernah segan untuk mulai membeli produk saat kita kirimkan surat penawaran produk.
Sebaliknya, jika kamu tiba-tiba mengirimkan penawaran alias berdagang, maka bisa-bisa subscriber yang susah-susah kita kumpulkan semenjak materi 1 email marketing akan langsung berhamburan!
Belajar Cara Copywriting
Cara menulis kita pun sangatlah berpengaruh pada sisi kepuasan pembaca dan tingkat konversi penjualan.
Jika konten yang kita bagikan haruslah berisi informasi yang detail dan tak banyak basa-basi, lain lagi dengan penawaran produk yang mesti memasukan tekhnik copywriting.
Adapun tips copywriting tersebut diantaranya:
- Awali dengan masalah dan janji. Di awal-awal surat penawaran tersebut, pastikan kamu memposisikan diri dengan pembaca kita “sebagai pemilik masalah”. Kemudian disusul dengan memberikan janji berupa solusi. Solusi tersebut pun bisa berupa produk yang kita jual nantinya.
- Bahasa sedikit persuasif. Artinya kita harus bisa mengajak tetapi tidak secara langsung. Caranya, tentu balik ke poin pertama, yaitu dengan mencari permasalahan yang mereka temui.
- Masukan faktor psikologi. Bagian ini terkait erat dengan emosi calon pelanggan kita. Faktanya, sebagian besar pembeli cenderung mengandalkan psikologi (emosi) dibandingkan dengan logika. Misalnya, kita bisa memberikan penawaran terbatas, diskon, sisi urgensi, popularitas produk, dan sebagainya.
- Call to Action. Sederhananya, ajakan untuk mulai melakukan pembelian. CTA ini bisa berupa tombol yang mengarah pada keranjang, subscribe email, survey, dan sebagainya.
- Tambahkan Multimedia. Ada alasan kenapa Youtube sangat populer! Salah satunya adalah karena kaya akan multimedia. So, pastikan kamu pun memasukan banyak gambar dan video ke dalam surat penawaran produk tersebut.
Copywriting bukanlah skill yang mudah untuk dipelajari. Kamu butuh pengalaman yang panjang sekaligus eksperimen trial and error.
Tak heran jika para penyedia jasa copywriting selalu menyodorkan harga yang super mahal.
Otomatisasi
Di materi sebelumnya tentang cara memulai email marketing, kita sudah pernah membahas tentang otomatisasi tersebut dengan menggunakan software autoresponder.
Nantinya, email marketing kita dapat dikirimkan sesuai jadwal yang kita setting sebelumnya.
Misalnya jika kamu dapat mengirimkan satu pesan per hari kepada subscriber baru melalui email.
Dengan begitu, kemungkinan adanya kesalahan mengirimkan email bisa dikurangi secara drastis.
Belum lagi bisa menghemat banyak tenaga dan waktu di saat yang bersamaan.
Nah, cara setting email marketing bersifat otomatisasi ini akan dibahas di materi selanjutnya ya!