Sebelumnya kita sudah membahas langkah awal dalam penggunaan email marketing.
Nah, di materi ke-3 ini, kita akan membahas “isi” dari email marketing tersebut secara keseluruhan.
Tak tanggung-tanggung, tutorial cara membuat email marketing ini juga sudah terbukti mampu menghasilkan konversi sehingga seringkali digunakan oleh para ahli marketing dunia.
Tanpa banyak basa-basi lagi, berikut adalah tips dan langkahnya.
Triggered Email Marketing
Jika dibahasa Indonesiakan, maka arti dari istiah triggered email marketing adalah “email marketing pemicu”.
Memicu untuk apa?
Tentu saja, untuk melakuan aksi tertentu. Aksi tersebut pun bisa berupa menjadi pembaca langganan hingga melakukan pembelian akan produk yang kita tawarkan.
Menariknya lagi…
Triggered Email Marketing bisa kita setting secara otomatis menggunakan salah satu software autoresponder yang pernah kita bahas di materi sebelumnya.
Kemudian saat dilihat dari segi jenisnya, maka triggered email marketing dapat kita bagi ke dalam beberapa varian dengan tujuan yang berbeda.
Misalnya:
- Welcome Email. Bisa diartikan dengan “Email Selamat Datang”, yakni digunakan untuk menyambut para subscriber baru yang baru mendaftar pada autoresponder atau website kita. Tujuannya hanya dua, yaitu agar muncul perasaan personal bagi calon pelanggan kita tersebut sekaligus memberitahu bahwa akan ada banyak konten bermanfaat yang siap kita bagikan secara gratis.
- Onboarding Sequences. Setelah mengirimkan Welcome Email, maka kita bisa mulai mengirimkan serangkaian email berisi konten yang kita janjikan sebelumnya. Email ini bisa kita jadwalkan agar terkirim secara otomatis, misalnya satu email per hari. Dengan begitu kita tak akan dianggap sebagai spam.
- Upselling Campaigns. Jika subscriber kita masih bertahan dan tetap mau berlangganan setelah membaca semua email onboarding sequences di atas, artinya mereka sudah mulai semakin tertarik dengan produk yang kita miliki. Dari sini, kamu bisa tawarkan untuk mulai melakukan upgrade keanggotaan agar bisa mendapatkan konten penting lebih lanjut.
- Segmented Promotions. Promosi yang kita kirimkan kepada orang tepat disebut sebagai segmented promotions. Artinya, isi email kita jangan sampai melenceng dengan konten-konten yang telah kita buat sebelumnya. Jika tidak, maka konsumen akan langsung lari terbirit-birit. Sebaliknya, jika konten tetap sesuai, maka tingkat konversi akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekhnik marketing door to door.
- Re-Engagement Campaigns. Re-Engagement ini biasanya dikirimkan kepada calon pelanggan yang tak membeli – istilahnya gagal konversi. Nah, saat itu terjadi maka tetap lakukan langkah dari awal sampai mereka benar-benar yakin untuk membeli produk kita.
Selalu ingat…
Email marketing itu tak harus jualan melulu!
Ada kalanya kita berikan informasi menarik terkait produk yang kita jual. Dengan begitu, pembaca kita tak akan men-judge UUD, alias ujung-ujungnya duit – sekalipun benar adanya.
Tentukan Template Email
Setidaknya, kita bisa membaginya ke dalam 3 bagian, diantaranya:
- Newsletter. Template newsletter dapat digunakan untuk Welcome Email dan Onboarding Sequences.
- Promosi. Kemudian template Promosi terkait dengan upselling campaigns dan segmented promotions.
- Update Produk. Terakhir, kita juga mesti memberitahukan kepada langganan jika terdapat produk yang diupdate. Template ini juga dapat kita gunakan untuk follow-up calon konsumen yang gagal konversi melalui re-engagement campaigns. Misalnya, kita beri tahu bahwa terdapat diskon terbatas atau perubahan harga berlangganan untuk menarik minat.
Sekali lagi…
Susunan pengiriman email marketing di atas didesain semata-mata agar kita mampu meningkatkan konversi dari orang asing menjadi pembaca setia, dan dari pembaca setia menjadi langganan tetap.