3 Cara Memulai Email Marketing Untuk Menjaring Pembeli Langganan

Email marketing merupakan salah satu cara terefektif untuk mulai melebarkan sayap dan menawarkan produk kepada calon konsumen tertarget.

Makanya, setiap pebisnis diwajibkan untuk mulai menggunakannya dari waktu ke waktu.

Jika tidak, bisa-bisa kamu bakal disalip oleh saingan! Skenario terburuknya, kamu akan kehilangan banyak pelanggan dan bisnis pun terancam bangkrut.

Di materi sebelumnya, kita sudah berbicara panjang lebar tentang manfaat email marketing.

Sekarang, kita bedah cara memulainya dengan 3 langkah mudah berikut ini.

Step 1 – Temukan Cara Mengumpulkan Email Calon Pelanggan

Secanggih apapun email marketing, kita tak bisa serta merta mengirimkan pesan atau penawaran tersebut kepada sembarangan orang.

Selain tak akan mampu menjaring calon pelangan potensial dan rendahnya tingkat konversi, mengirimkan email ke sembarangan orang juga dapat dianggap spam sekaligus menghabiskan sumber daya.

Untungnya, ada beberapa cara terbaik untuk bisa mengumpulkan database email pelanggan tersebut.

Diantaranya:

  1. Tawarkan email berlangganan di website atau blog. Jika perusahaan atau bisnis kamu sudah memiliki website dengan visitor yang bejibun, maka manfaatkannya dengan mengubah visitor menjadi calon pelanggan potensial. Caranya, simpan email autoresponder di halaman website tersebut.
  2. Ngiklan untuk menjaring konsumen. Opsi ini hanya buat kamu yang TIDAK memiliki visitor yang cukup banyak di website. Dikarenakan aktivitas ngiklan itu membutuhkan budget yang tak sedikit, maka pastikan para visitor dapat menjadi konsumen berkelanjutan (bukan sekali beli saja). Caranya, lagi-lagi memasang autoresponder pada halaman landing page.  
  3. Tawarkan hadiah atau penawaran menarik. Perlu diingat bahwa visitor kita tak akan mau subscribe secara cuma-cuma. Artinya, kita memerlukan pancingan berupa hadiah atau penawaran. Misalnya PDF gratis, software gratis, dan giveaway yang berhubungan dengan produk yang tengah kamu jual.
  4. Berikan informasi secara berkala. Tepat setelah visitor kamu menjadi subscriber, jangan lupa untuk terus memberikan informasi terbaik, lalu selingi dengan berjualan sesekali (menawarkan produk).

Faktanya…

Menjual produk kepada pelanggan yang pernah membeli jauh lebih mudah dibandingkan dengan mencari calon pembeli baru.

Makanya, email marketing sangatlah berperan di sini.

Step 2 – Pilih Software

Aktivitas menjaring calon konsumen menjadi pembeli berkelanjutan tersebut tentunya menggunakan sebuah software.

Adapun beberapa software email marketing terbaik diantaranya adalah sebagai berikut:

  • HubSpot.
  • GetResponse.
  • Moosend.
  • Aweber.
  • Klaviyo.
  • Mailchimp.
  • ConvertKit.
  • Autopilot.

Masing-masing dari software di atas tentunya hadir dengan fitur dan harganya masing-masing.

Jika ditanya “yang mana yang paling bagus”, maka jawabannya hanya satu. Yakni: sesuaikan dengan kebutuhan.

Kebutuhan di sini adalah berupa jumlah email yang dapat ditampung oleh software tersebut.

Semakin kapasitasnya besar, maka semakin mahal pula biaya yang harus kamu keluarkan.

Makanya, di awal-awal pastikan kamu memilih paket yang paling minim dulu saja.

Misalnya di Aweber, kamu dapat menggunakannya secara gratisan terlebih dahulu untuk mampu menampung hingga 500 subscriber.

Setelah pembaca atau subscriber kamu mulai berkembang, barulah upgrade.

Tak perlu takut keluar uang, karena subscriber tersebut selalu berbanding lurus dengan penghasilan selama kamu tahu cara memanfaatkannya.

Step 3 – Buat Hubungan Baik Dengan Pembaca

Di dunia digital seperti sekarang, kita harus mau memberi dulu sebelum meminta.

Memberi apa? dan meminta apa?

Tentu saja… Memberi konten yang berkualitas sesuai dengan produk yang kita jual.

Informasi tersebut bisa berupa:

  • Tips memilih produk.
  • Hal yang harus dilakukan sebelum membeli produk.
  • Cara menggunakan produk.
  • Dan sebagainya…

Setelah itu barulah kita menyarankan agar pembaca kita mau membeli produk yang kita jual.

Jadi tak jualan melulu, juga harus membangun hubungan baik dengan calon konsumen agar semakin personal.

Nah, step 3 ini akan kita bahas di materi selanjutnya ya!