3 Tips Membangun Email Marketing – Lebih Powerful Dari Surat Biasa

Email marketing itu berbeda dengan brosur! Perbedaan terletak pada sisi segmentasi pasar yang lebih tertarget.

Nah, dikarenakan segmentasi pasar itulah, kita perlu membangun email marketing secara terus-menerus di sepanjang bisnis kita masih menyala.

Sekalipun tujuan utama kita adalah untuk meningkatkan penjualan dan mencari konsumen langganan, tapi sebisa mungkin kita tak nampak ketara.

Jika terlalu mencolok, maka bisa-bisa calon pelanggan atau subscriber kita akan kabur dibuatnya.

Nah, di materi keempat tentang email marketing ini, kita akan coba lihat 3 tips cara membangun email marketing yang menjual dan meningkatkan cuan!

Buat Penawaran dan Konten yang Nampak Super Wah

Ingat ya, konten haruslah nomor satu… yang kemudian disusul dengan penawaran produk kita.

Konten-konten tersebut pun tentunya haruslah meliputi keresahan calon pelanggan kita akan produk atau permasalahan tertentu.

Selanjutnya, kita tawarkan produk sebagai solusinya.

Dengan begitu, tingkat konversi akan meningkat secara drastis.

Singkatnya…

  • Buat konten yang mampu membantu mengatasi permasalahan pembaca kita.
  • Jika poin satu di atas belum cukup mampu mengatasinya, barulah tawarkan produk.

Misalnya, kita membagikan konten berupa “cara merakit komputer”.

Nah, diantara para pembaca kita “pasti ada” yang malas membuatnya, kesesuhan saat prakteknya, tak mengambil resiko, takut salah, dan permasalahan lainnya.

Di sanalah kita tawarkan bantuan berupa “jasa merakit komputer”.

Akur?

Singkatnya, konten yang kita bagikan ini bisa menjadi celah bagi “email yang berisi penawaran” kita.

Selain contoh di atas, setidaknya ada beberapa template konten yang bisa kamu gunakan, termasuk:

  • Informasi terkait industri atau produk yang kita jual.
  • Studi kasus
  • Tutorial
  • Kalkulator
  • Spreadsheet
  • List produk
  • Review produk
  • PDF
  • Dan sebagainya.

Silahkan pilih salah satu berdasarkan keresahan masyarakat sehari-hari.

Nah, semua konten tersebut bisa kita kirimkan melalui email autoresponder atau diposting di website/blog kita.

Buat Konten Secara Konsisten

Bagian kedua ini bisa dibilang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam email marketing, yakni membuat konten secara konsisten.

Ada kalanya kita tak mampu membuat artikel atau konten secara terus-menerus.

Kehabisan ide dan malasnya mengetik akan menjadi musuh terbesar yang mesti kamu taklukan.

Sebaliknya, jika mampu mengatasi tantangan tersebut, mendapatkan cuan dari penjualan dan langganan tetap bukanlah impian belaka!

Mudahnya, coba ikuti tips berikut:

  • Tetap berfokus pada kualitas. Jadi pastikan kamu buat konten setidaknya seminggu sekali (bukan tiap hari) demi mempertahankan sisi wah dari konten kamu tersebut.
  • Berkolaborasi dengan content creator lain untuk menarik lebih banyak pelanggan.
  • Selalu berfokus pada solusi tanpa imbalan. Jika mereka ingin jalur mudah, barulah tawarkan produk.
  • Selalu masukan call to action.
  • Janjikan update konten yang lebih baik, biar calon langganan atau pembaca kita tetap betah dan tak kabur.

Sederhananya…

Email marketing ini lebih bermain-main pada hubungan antara kamu dan pembaca surat, karena sudah tak zaman memberikan penawaran yang berfokus pada penjualan saja.  

Susun Daftar Email yang Akan Dikirim

Terakhir, buat list dari email yang:

  • Hanya membaca
  • Sudah membeli
  • Gagal membeli

Nantinya, kita bisa melakukan beberapa strategi terpisah untuk berhubungan dengan ketiga kategori pembaca kita tersebut.

Misalnya, khusus buat yang hanya membaca kemungkinan besar dia sudah bisa mengikuti tutorial yang kita berikan tanpa kesulitan, atau belum memiliki uang untuk membeli.

Jadi tak usah berkecil hati jika mereka belum terkonversi menjadi pembeli. Lanjutkan saja membagikan konten yang berkualitas.

Sementara bagi yang sudah membeli cenderung akan kembali melakukan check out di produk kita yang berikutnya. Ini karena kita cenderung lebih mudah menjual barang kepada orang yang pernah membeli karena faktor trust atau kepercayaan.

Sementara bagi yang gagal beli bisa melakukan tekhnik follow up dengan menawarkan penawaran menarik seperti diskon di waktu-waktu tertentu, dan sebagainya.